Bangunan Bendung

Bangunan bendung adalah bangunan utama yang benar-benar dibangun didalam air. Bangunan bendung diperlukan untuk memungkinkan dibelokannya air sungai ke jaringan irigasi dengan jalan menaikan muka air disungai atau dengan memperlebar pengambilan didasar sungai seperti pada tipe bendungan saringan sawah (bottom rock weir).


Bangunan bendung adalah sebuah ambang yang diletakan melintang diatas dasar sungai supaya permukaan air pada sungai tersebut menjadi lebih tinggi dari tinggi air semula. Tetapi jika muka air sungai sudah cukup tinggi, dapat dipertimbangkan pembuatan pengmbilan bebas bangunan yang dapat mengambil air dalam jumlah yang cukup banyak selama waktu pemberian air irigasi tanpa membutuhkan tinggi muka air yang tetap disungai.


Untuk memperpanjang umur bendung atau yang sering kita sebut dengan pemeliharaan, kita dapat melakukan beberapa tindakan antaralain :



  1. Dengan pemanfaatan terowongan, dibuat dengan ambamg alam sehingga tahan terhadap gerusan sedimen dan tinggi muka air minimum masih tetap terjamin.

  2. Dengan membersihkan daerah bangunan dari semua kotoran yang dapat mengganggu aliran air.

  3. Dengan menambal bangunan yang bocor sehingga tidak menimbulkan terusan.


Untuk pengoperasian bendung diperlukan seorang operator yang bertugas mengoperasikan bendung sekaligus mengatur banyaknya debit alir yang disalurkan dengan arah penyaluran secara tepat, dan juga bertugas merawat bendung dan bangunan pelengkapnya.


Pada dasarnya pengaturan bendung adalah pengaturan pintu sadap untuk mengalirkan pintu air kesaluran pengairan dan pengaturan pintu penguras pada setiap kali dibutuhkan pengurasan.


Fungsi Bendung


Adapun fungsi dari bendung (weir) antara lain :



  1. Pada debit kecil bendung harus menutup sungai dan menaikan muka air.

  2. Pada debit besar sebagian saja air diambil dan sebagian besar akan melintasi punggung bendung, sehingga bendung seperti ini berfungsi sebagai peluap.


Syarat-Syarat Konstruksi Bendung



  1. Bendung harus stabil (terutama terhadap tekanan air)

  2. Dapat menahan bocoran (bahaya piping)

  3. Elevasi punggung bendung harus memenuhi syarat kebutuhan pengairan daerah yang dilayani

  4. Muka air bendung serendah mungkin

  5. Biaya pembuatan dan pembuatan semurah mungkin

  6. Bentuk peluap harus sedemikian rupa sehingga batu dan pasir dapat dijatuhkan pada dasar sungai hilir dengan tidak merusak konstruksi


Macam-Macam Bendung Berdasarkan Lokasi


Berdasarkan lokasinya, bendung dapat dibagi menjadi:


1. Bendung pada sungai


Bendung pada sungai dipilih pada bagian sungai yang lurus.


2. Bendung pada caupure


Bendung pada caupure dibangun jika dijumpai bagian sungai yang membelok tajam dan kembali lagi.


Hal-Hal Yang Dapat Merusak Bendung Dan Cara Mengatasinya


1. Piping


Adalah bocoran melalui bawah struktur dengan kecepatan yang cukup besar, sehingga berpotensi membawa partikel-partikel tanah. Keruakan yang terjadi yaitu keroposnya tanah dibawah struktur yang akan mengakibatkan struktur pecah atau hancur. Usaha untuk menghindari yaitu dengan memperkecil kecepatan aliran piping yang dapat dilakukan dengan cara:



  1. Pembuatan lantai muka

  2. Pembuatan turap


2. Rusaknya lantai rendah


Diakibatkan karena salahnya hitungan atau asumsi. Lantai bisa rusak karena ada tyrbulensi/olakan (kolk)oleh aliran. Hal ini dapat diatasi dengan hitungan hidrolika yang benar.


3. Pecahnya badan bendung


Yaitu akibat tekanan tarik karena kekeliruan dalam desain disebabkan karena resultangayayang bekerja terletak diluar teras. Hal ini dapat diatsi dengan dimensi atau bentuk akibat gaya-gaya yang bekerja pada teras.


4. Gerusan pasir / lumpur pada bendung


Untuk mengatasinya diperlukan kekuatan beton yang cukup kuat untuk menahan gerusan air dengan ketebalan tertentu (± 30 cm).


5. Stabilitas


Gangguan stabilitas disebabkan tekanan air yang terlalu besar, untuk itu tekanan air perlu diperkecil dengan cara memecah energi air dimuka bendung.


Posting Komentar untuk "Bangunan Bendung"