Air limbah diartikan sebagai air bekas yang sudah tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Pada umumnya air limbah tersebut dibuang ke dalam tanah atau badan air seperti sungai, danau, dan laut.
Jumlah air limbah yang dibuang akan selalu bertambah dengan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menerimanya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Lingkungan yang rusak akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem, termasuk menurunnya tingkat kesehatan manusia dan kehidupan biota lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan air limbah yang terpadu baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat umum yang semuanya memiliki peran dalam menghasilkan dan mengelola air limbah mulai dari sumbernya hingga ke tempat pembuangan.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah mulai dari pembuatan peraturan perundangan, penyuluhan tentang pengelolaan lingkungan hidup dan pembangunan fisik berupa pembuatan MCK umum, jaringan pipa pembuangan air limbah serta instalasi pengolahan air limbah yang sudah mulai di bangun di hampir setiap kota besar.
Kesadaran masyarakat mengenai kesehatan lingkungan sangat diperlukan karena masyarakat memiliki potensi terbesar dalam membuang air limbah ke lingkungannya, sehingga untuk meningkatkan kesadaran tersebut dapat dilakukan dengan :
- Penyuluhan mengenai kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, cara-cara mengolah air limbah secara sederhana, sehingga masyarakat dapat melakukan pembuatan bangunan pengolahan air limbah masing-masing (individu).
- Pendidikan mengenai kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, dengan mulai dikenalkan tentang rekayasa lingkungan.
Karakteristik Air Limbah
1.Sumber, jenis dan macam air limbah
a. Sumber dan ukuran aliran air limbah rumah tangga(domestik)
Air limbah yang berasal dari kegiatan hunian, seperti rumah tinggal, hotel, sekolahan, kampus, perkantoran, pertokoan, pasar dan fasilitas pelayanan umum. Air limbah domestik dapat dikelompokkan menjadi:
- Air buangan kamar mandi
- Air buangan WC: air kotor/tinja
- Air buangan dapur/cucian.
b. Air limbah industri
Air yang berasal dari kegiatan industri, seperti pabrik kertas logam, tekstil, kulit, pangan (makanan dan minuman), industri kimia dan lainnya.
c. Air limbah limpasan dan rembesan air hujan
Air limbah yang melimpas di atas permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah sebagai akibat terjadinya hujan.
2.Kuantitas air limbah
Sumber-sumber utama air limbah domestik dalam suatu masyarakat adalah kediaman dan daerah komersial/perdagangan. Sumber penting lain meliputi instansi dan fasilitas rekreasi. Untuk daerah yang ada, data ukuran aliran seharusnya diperoleh dengan pengukuran langsung. Metode untuk area yang sedang dikembangkan dipertimbangkan dalam diskusi/bahasan berikutnya.
Pada daerah pemukiman kecil, aliran air limbah umumnya dibagi berdasar kepadatan penduduk dan rata-rata kontribusi air limbah per kapita. Untuk daerah pemukiman luas, sering dikembangkan ukuran aliran berdasar area pemakaian tanah dan mengantisipasi kepadatan penduduk. Di mana ukuran-ukuran ini seharusnya didasarkan data aliran aktual dari tipe daerah pemukiman terpilih berlokasi dekat area yang sedang diteliti. Karena ketidakadaan data demikian, sebuah tafsiran 70% air domestik mungkin dipakai kembali.
Aliran limbah di daerah perdagangan/komersial umumnya dinyatakan dalam m3 per ha per hari dan didasarkan keberadaan atau diantisipasi pembangunan masa depan atau data yang sama/bersamaan. Unit aliran mungkin beragam dari 42 sampai lebih dari 1500 m3/ha.hari.
3.Kualitas air limbah
Persen jumlah kotoran-kotoran dalam air dan secara alami mengganggu penggunaan air untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan didefinisikan polusi air. Parameter –parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas air :
A. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi karakteristik air yang dapat diindera, meliputi :
- Bahan padat keseluruhan, yang terapung dan terlarut
Bahan padat keseluruhan ditetapkan dengan menguapkan suatu contoh air dan menimbang sisanya yang telah kering. Bahan padat terapung didapat dengan menyaring suatu contoh air. Sedangkan bahan padat terlarut adalah perbedaan antara bahan padat keseluruhan dan bahan padat terapung.
- Kekeruhan
Kekeruhan mengurangi kejernihan air dan diakibatkan oleh pencemar-pencemar yang terbagi halus, dari mana pun asalnya, yang ada di dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh lempung, lanau, partikel-partikel tanah dan pencemar-pencemar koloidal lainnya. Tingkat kekeruhan tergantung pada kehalusan partikel dan konsentrasinya. Di waktu yang lalu, standar untuk perbandingan adalah turbidimeter Jackson. Dengan alat ini, kekeruhan ditetapkan sebagai ukuran kedalaman air yang dibutuhkan untuk menghilangnya bayangan cahaya lilin. Sekarang, kekeruhan diukur dengan suatu turbidimeter yang mengukur gangguan lintasan cahaya melalui suatu contoh air. Air permukaan yang mengalami kenaikan tingkat kekeruhan yang besar setelah terjadinya hujan sering disebut sebagai “air yang mengkilat”. Air semacam ini lebih sulit untuk diolah dari pada air yang tingkat kekeruhannya hampir tetap.
- Warna
Warna air disebabkan karena jenis-jenis tertentu dari bahan organik yang terlarut dan koloidal yang terbilas dari tanah atau tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Limbah-limbah dari kegiatan industri sering menjadi sebab dari adanya warna di dalam air. Intensitas warna diukur dengan perbandingan visual dari contoh air yang bersangkutan dengan tabung-tabung Nessler, yaitu tabung-tabung gelas yang berisi intensitas warna standar yang berbeda.
- Rasa dan Bau
Bahan organik yang membusuk atau bahan kimia yang mudah menguap menyebabkan rasa dan bau. Pengukurannya dengan melarutkan contoh air yang bersangkutan hingga rasa dan baunya tak dapat lagi ditemukan dengan dengan pengujian oleh manusia. Air minum secara praktis harus bebas dari warna, rasa, dan bau.
- Suhu
Suhu tergantung pada sumber airnya. Suhu air tanah bervariasi menurut kedalaman dan ciri-ciri akuifer yang menjadi sumber air itu.
B. Parameter Kimia
Parameter Kimia meliputi :
- Alkalinitas
Alkalinitas air adalah pengukur kapasitasnya untuk menetralisir asam-asam. Pada air alamiah, alkalinitas dikaitkan dengan konsentrasi bikarbonat, karbonat, dan hidroksidanya. Alkalinitas keseluruhan biasnnya dinyatakan dengan padanan kalsium karbonat dalam miligram per liter.
- Keasaman
Keasaman air dinyatakan dalam jumlah kalsium karbonat yang dibutuhkan untuk menetralisir air itu atau dapat juga dinyatakan dengan konsentrasi ion hidrogen. . Keasaman air diukur dengan pH meter. Konsentrasi pH yang baik bagi air minum dan air limbah adalah netral atau pH = 7. Jika pH di bawah 7 termasuk asam dan jika pH di atas 7 termasuk basa.
- Karbon dioksida
Untuk menguji perkaratan air dan kebutuhan dosis bila pengolahan kimiawi harus dipergunakan, dapat juga dipergunakan untuk memperkirakan pH bila konsentrasi bikarbonatnya diketahui.
- Kesadahan
Kesadahan didefinisikan sebagai jumlah katioan-kation multivalen. Manfaatnya untuk mengukur kapasitas konsumsi sabun dan kecenderungan pembentukan skala air.
- Hantaran
Funsinya untuk menghitung bahan padat terlarut keseluruhan atau memeriksa hasil- hasil analisis air lengkap. Bahan padat keseluruhan atau TDS dalam mg/l = 0,55 hingga 0,7 kali nilai hantaran dari contoh air dalam mmhos/cm.
- Klorida
Fungsinya sebagai desinfektan jika dalam keadaan klor bebas, tetapi jika dalam bentuk senyawa dengan natrium maka akan menyebabkan ion menjadi asin.
- Sulfur
Sulfur dalam jumlah besar akan menaikkan keasaman air. Ion sulfat oleh bakteri direduksi menjadi sulfida pada kondisi anaerob yang selanjutnya sulfida akan diubah menjadi Hidrogen Sulfida. Dalam keadaan aerob Hidrogen Sulfida teroksidasi secara bakteriologis menjadi sulfat. Dalam bentuk H2S bersifat racun dan berbau busuk.
- Besi dan mangan
Air yang mengandung larutan padatan senyawa ini akan bersifat menghantarkan listrik dan menyebabkan cepatnya proses korosi. Warna yang ditimbulkannya adalah kecoklatan.
- Organik
Sumber material organik berasal dari alam dan aktifitas manusia. Organik terlarut dalam air dibagi menjadi dua kategori, yaitu :
1. Organik terurai
Yang termasuk material organik terurai misalnya karbohidrat, lemak, protein, alkohol, asam, aldehid, dan ester.
2. Organik tak terurai
Contoh organik tak terurai secara biologis yaitu detergen senyawa Alkil Benzena Sulfonat.
C. Parameter Biologi
Tiga dunia organisme mikro yang biasa terdapat dalam air dapat dibedakan sebagai berikut :
- Binatang, anggota yang mewakili Rotifer dan Crustacea .
- Tumbuh-tumbuhan, misalnya Lumut, Pakis, Tanaman berbiji. Binatang dan tumbuh-tumbuhan bersel banyak dengan perbedaan jaringan urat.
- Protista tinggi, misalnya Ganggang, Protozoa, Jamur, Ngengat lanau. Protista rendah misalnya Ganggang hijau-biru, Bakteri. Kedua protista ini bersel ganda atau bersel banyak, tanpa perbedaan jaringat urat.
Organisme mikro yang paling dikenal adalah bakteri, sedangkan virus-virus yang tidak termasuk dalam contoh di atas biasanya digolongkan terpisah menurut tuan rumah yang mereka jangkiti. Ukuran bakteri berbeda-beda dari 1 hingga 4 mikron (satu mikron = 10-6 m = 1 mm ), bakteri tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bakteri yang menimbulkan penyakit disebut bakteri patogen. Baktaeri non patogen biasanya tak berbahaya. Bakteri aerobik membutuhkan oksigen untuk hidupnya, sedangkan bakteri anaerobik tidak membutuhkan oksigen bebas. Bakteri fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen bebas. Eschericia coli ( colo bacili atau coliform ) adalah bakteri ynag menghuni usus binatang berdarah panas, bakteri-bakteri yang tidak berbahaya ini mengeluarkan tinja, sehingga adanya di dalam air meanjadi tanda bahwa bakteri patogen mungkin terdapat juga. Organisme coliform terdapat pada air yang baru tercemar air limbah.
Posting Komentar untuk "Air Limbah"