Membuat Diagram Batang (Bar Chart)

Pada postingan sebelumnya saya sudah menjelaskan bagaimana cara membuat rencana anggaran biaya untuk proyek konstruksi. Kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat penjadwalan proyek menggunakan diagram batang.


Dalam proyek konstruksi diperlukan adanya penjadwalan proyek. Ada beberapa cara yang dapat digunakan, salah satunya dengan menggunakan diagram batang (bar chart). Penjadwalan proyek ini sangat penting karena mempengaruhi lamanya proyek tersebut. Apabila suatu proyek dapat diselesaikan dalam waktu 180 hari kalender. Namun karena tidak adanya penjadwalan yang bagus, proyek tersebut dapat mundur hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Metode ini tidak hanya digunakan untuk proyek dengan nilai proyek hingga milyaran rupiah, namun bisa juga diterapkan dalam pembangunan rumah sederhana. Berikut langkah-langkah bagaimana cara membuat barchart


1. Buka file RAB dari postingan saya sebelumnya buka disini.


2. Hitung bobot tiap jenis pekerjaan dengan cara membagi harga pekerjaan dengan total harga kemudian dikalikan dengan 100 %. Contoh : untuk perhitungan pekerjaan persiapan, harga adalah Rp 42.188.844,26 dan jumlah Rp 308.151.449,85. Maka bobot untuk pekerjaan persiapan adalah 13,691%. Hitung hingga pekerjaan terakhir kemudian jumlahkan semua bobot pekerjaan. Apabila total bobot 100% maka perhitungan bobot sudah benar.


3. Tentukan terlebih dahulu umur proyek tersebut. Pada contoh yang saya berikan diatas umur proyek adalah 1 tahun. Kemudian bagi bobot setiap jenis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan. Contoh : pada pekerjaan persiapan, nilai bobot adalah 13,691%. Lalu saya menghendaki pekerjaan tersebut selesai dalam waktu 4 bulan. Jadi 13,691% dibagi dengan 4 bulan sehingga didapatkan nilai bobot 3,423 % per bulan. Lakukan seperti cara diatas hingga pekerjaan terakhir.


Perlu dipahami bahwa pekerjaan selanjutnya tidak harus menunggu pekerjaan sebelumnya selesai karena ada target waktu yaitu umur proyek yang sudah ditentukan. Pada contoh yang saya berikan, Pekerjaan tanah dimulai pada bulan kedua dengan asumsi bahwa pekerjaan tanah dilakukan pada pekerjaan persiapan yang sudah selesai dilakukan selama 1 bulan. Namun ada juga yang dikerjakan bersamaan karena 2 pekerjaan tersebut tidak saling berhubungan seperti pekerjaan plesteran dinding dan pekerjaan kayu.


4. Jika bobot sudah selesai dihitung hingga pekerjaan terakhir, jumlahkan bobot pada tiap bulan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bobot pekerjaan yang dikerjakan setiap bulan


5. Terakhir jumlahkan secara kumulatif bobot tiap bulan.


Silahkan buka contoh diagram batang yang sudah jadi disini


Posting Komentar untuk "Membuat Diagram Batang (Bar Chart)"