Langkah-langkah Management By Objective (MBO) dan Contohnya

Semua organisasi tentu memiliki anggota dengan pemikiran yang berbeda-beda. Dalam perjalanan mencapai tujuan, terkadang pemikiran yang berbeda-beda ini bisa menimbulkan konflik dan mengurangi kinerja organisasi. Untuk itulah dibutuhkan Management by Objective (MBO).

Istilah MBO ini mungkin masih asing bagi organisasi kecil yang belum pernah menerapkannya. Padahal aplikasinya dalam kehidupan dan pengelolaan organisasi memberikan banyak keuntungan demi mencapai tujuan yang selaras. 



Pengertian Management by Objective (MBO)


MBO atau Management by Objective adalah proses terstruktur yang sengaja dilakukan dalam suatu organisasi demi menjaga keselarasan perilaku anggotanya dengan tujuan dari organisasi tersebut. Proses ini diharapkan memberikan kesadaran pada anggota terhadap posisi mereka dalam organisasi. 

MBO juga dikenal sebagai sebuah proses yang menentukan kembali tujuan perusahaan agar bisa digunakan untuk merancang objektivitas dari perusahaan tersebut. Dengan demikian, maka proses ini dilakukan oleh anggota perusahaan atau organisasi seperti manajer dan para karyawannya. 

Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa MBO meliputi beberapa hal penting berikut.

  • Biasa diterapkan dalam organisasi perusahaan.
  • Dilakukan untuk merancang objektivitas perusahaan.
  • Berguna menyelaraskan perilaku dengan tujuan perusahaan.
  • Dilakukan semua anggota perusahaan.
  • Hasil strategi MBO berorientasi pada hal yang bisa dipenuhi tim, karyawan, serta perusahaan. 


Jenis-jenis Management by Objective


Jika dilihat dari bidang dan ruang lingkup objek yang menerapkannya, ada beberapa jenis MBO yang bisa ditemukan dalam kehidupan, yaitu:


1. MBO dalam Perusahaan Bisnis


Management by Objective dalam perusahaan ditujukan untuk meningkatkan kualitas perusahaan agar bisnis yang dijalankan di dalamnya bisa memberikan kemajuan yang signifikan. Kemajuan bisnis ini nantinya bisa memberikan keuntungan finansial bagi perusahaan ataupun seluruh anggotanya.


2. MBO dalam Lembaga Pendidikan


Dalam lembaga pendidikan sendiri, biasanya MBO banyak diterapkan pada sistem desentralisasi pendidikan terkait kebijakan yang tidak hanya ke atas tapi juga ke bawah.

Konsep MBO dalam pendidikan ini sengaja dilakukan untuk memberikan ruang bagi lembaga pendidikan dalam membangun kinerja yang lebih inovatif.  Caranya tentu dengan melibatkan semua komponen yang ada dalam organisasi sekolah dalam mencapai tujuan yang diinginkan. 


3. MBO Bimbingan dan Konseling


MBO jenis bimbingan dan konseling diterapkan pada program yang akan dilakukan konselor untuk tujuan dari kegiatan konseling itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan tindakan perencanaan dalam membuat program serta aktivitas konseling lainnya sehingga konseli mau aktif di dalamnya.

Dalam MBO ini, pihak yang terlibat hanya ada dua yakni konselor dan konseli. Konselor yang membuat instruksi MBO sementara konseli yang menerapkannya. Setelah pelaksanaannya berakhir, konselor juga yang akan melakukan pengawasan dan peninjauan hasil konseling pada konseli.  


Contoh Management by Objective (MBO)


Agar lebih memahami aplikasi dari Managemen by Objective dalam organisasi, berikut beberapa contoh penerapan MBO yang bisa dijadikan bahan pembelajaran.


Contoh 1.

Dalam perusahaan yang bergerak di bidang property, perusahaan merencanakan penjualan property mencapai target hingga 1 juta unit dalam satu tahun. Dalam hal ini, bagian R&D yang akan menentukan varian unit propertinya.

Sementara departemen penjualan dan pemasaran yang akan menyusun strategi.  Sementara dalam hal persiapan dana, akan dilakukan oleh bagian keuangan.


Contoh 2. 

Perusahaan Xio bergerak dalam industri sepeda lipat. Pada tahun 2022, perusahaan ini mempunyai target peningkatan laba sebesar 25%. Untuk memenuhi target tersebut, pemimpin perusahaan memberikan instruksi pada setiap divisi.

Divisi yang paling berkaitan dengan target ini adalah pemasaran, sehingga divisi tersebut harus melaksanakan berbagai tindakan seperti memperluas wilayah pemasaran. Divisi pemasaran juga akan melakukan riset terkait kebutuhan masyarakat pada sepeda lipat. 

Hasil riset inilah yang nantinya dijadikan bahan oleh divisi pemasaran dalam menggencarkan langkah promosi di wilayah-wilayah potensial demi mencapai target.


Langkah-langkah Management by Objective (MBO)





Agar bisa terlaksana dengan baik, ada beberapa langkah dan tahapan penting yang wajib dilakukan dalam MBO, yaitu:


1. Menentukan Target dan Tujuan Organisasi

Organisasi harus memiliki tujuan dan target yang jelas agar mudah dalam melakukan rencana dan evaluasi kerja. 


2. Memfokuskan Sasaran Target Pada Karyawan dan Departemen

Target selanjutnya bisa difokuskan pada karyawan dan departemen yang terkait. Dalam hal ini, target harus disesuaikan dengan kemampuan departemen dan karyawannya. 


3. Memantau Pelaksanaan dan Kinerja Karyawan

Pimpinan organisasi selanjutnya aktif dalam memantau kinerja karyawannya setelah target difokuskan sesuai dengan bidangnya. 


4. Evaluasi Kerja

Tingkat produktivitas yang dilihat selama pemantauan selanjutnya dijadikan bahan untuk evaluasi agar target perusahaan bisa terpenuhi. 


5. Tahap Umpan Balik

Hasil kerja yang baik ataupun tidak wajib diberikan umpan balik oleh pihak pemimpin perusahaan atau pemimpin organisasi. 


6. Pemberian Reward

Ketika target dipenuhi oleh karyawan atau divisi terkait, ada pemberian reward atau penghargaan agar divisi tersebut bisa mempertahankan kinerjanya.


Kelebihan dan Kekurangan Management by Objective


Secara umum, MBO diterapkan untuk memenuhi tujuan organisasi yang selaras dengan tindakan anggotanya. Namun proses ini juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, di antaranya:

1. Kelebihan MBO

  • Proses berorientasi langsung pada hasil sehingga perencanaan nya lebih detail. 
  • Membantu manajer dan karyawan dalam mengetahui perannya masing-masing dalam perusahaan.
  • Pihak manajer bisa menetapkan target yang lebih terukur sesuai kondisi perusahaan dan karyawan.
  • Meningkatkan kesadaran anggota terhadap tujuan dari organisasi atau perusahaan.
  • Menyorot pada area pengembangan karir.
  • Menerapkan sistem evaluasi berkala sehingga penilaian lebih objektif dan spesifik. 
  • Meningkatkan komunikasi antar anggota dalam organisasi, khususnya pihak manajemen dengan karyawan. 


2. Kekurangan MBO

  • Membutuhkan dukungan dari manajemen puncak agar MBO berhasil.
  • Kurang disukai karyawan karena bisa menambah tekanan dan tuntutan kerja bagi mereka.
  • Membutuhkan banyak waktu karena harus melakukan rapat lebih sering. 


Unsur dalam Sistem MBO

Sistem MBO juga mempunyai berbagai unsur penting yang tidak bisa dipisahkan di dalamnya. Adapun unsur terkait yang selalu ada dalam penerapan sistem MBO meliputi:

  • Komitmen yang tinggi pada program karena pelaksanaannya menyita waktu dan tenaga.
  • Proses penetapan tujuan dari manajemen puncak yang sifatnya mampu diukur.
  • Tujuan individu atau perorangan yang terlibat di dalamnya.
  • Partisipasi oleh semua pihak yang terkait.
  • Otonomi serta implementasi rencana.
  • Peninjauan prestasi.


Jika tujuan sebuah organisasi tidak terlaksana dengan baik serta tindakan anggotanya mulai tidak selaras, maka langkah Management by Objective (MBO) sangat penting dilakukan. Namun pastikan Anda bisa menciptakan suasana MBO yang nyaman agar semua pihak bisa berpartisipasi dengan sukarela tanpa merasa tertekan. 

Posting Komentar untuk "Langkah-langkah Management By Objective (MBO) dan Contohnya"