Jika di Venezuela ada aspal trinidad (trinidad lake asphalt) yang dapat ditemukan di danau Venezuela, di Indonesia ada aspal buton yang merupakan aspal alami yang sudah ditemukan di pulau Buton sejak tahun 1920 dan sampai saat ini lokasi tersebut masih banyak kandungan aspalnya.
Aspal buton ini terdiri dari unsur hidrogen dan karbon. Karena aspal asbuton terbentuk sepenuhnya secara alami, lantas apa bedanya asbuton dengan aspal konvensional? Adakah nilai tambah dari aspal alam ini? Kupas tuntas mengenai jenis-jenis aspal buton dan harga per tonnya di ulasan berikut ini.
Untuk pengaktifannya diperlukan minyak pelarut khusus (modifier) yang membutuhkan waktu kurang lebih 2-5 hari sebelum aspal tersebut keluar dari cangkangnya dan membentuk mastik. Setelah itu, baru aspal dapat dicampur dengan agregat atau bahan material lainnya.
2. Aspal buton lawele
Dengan karakter batuan induknya adalah batuan silika. Berbeda dengan aspal buton kabungka, material aspal pada aspal buton lawele ini tidak meresap, akan tetapi menempel pada batuan indusknya sebanyak 20-35%.
Karena itu, aspal buton lawele ini lebih mudah untuk diaktifkan tanpa membutuhkan proses pememraman. Sedangkan kendalanya terletak pada kelengketannya yang terlalu tinggi (bergumpal-gumpal), sehingga susah untuk dihitung berapa jumlah berat yang akan dihasilkan.
Tahukah Anda? kebutuhan aspal di Indonesia mencapai sekitar 1,2 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur jalan raya di berbagai wilayah Indonesia. Tetapi, hanya 50% aspal yang bisa dipenuhi oleh pihak PT Pertamina. Sisanya masih mengandalkan impor.
Pemerintah menganjurkan proyek-proyek pekerjaan jalan untuk memanfaatkan aspal buton alam ini guna mengurangi pembelian aspal secara impor. Bedanya dengan aspal konvensional tidak jauh berbeda. Asbuton tidak bisa langsung digunakan.
Perlu dilakukan treatment khusus agar cairan ini dapat digunakan. Beruntungnya, beberapa pihak bersemangat untuk mengembangkan aspal alam buton agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi bumi pertiwi ini.
Keunggulan dan Kekurangan Aspal Buton
Jenis Aspal Buton
Ketika diolah, asbuton dapat menghasilkan berbagai macam produk. Berdasarkan informasi pada Bina Konstruksi, setidaknya ada 6 jenis asbuton yang beredar di pasaran saat ini, yaitu asbuton B 5/20, asbuton B 50/30, asbuton pracampur, asbuton kadar bitumen tinggi, asbuton murni dan asbuton CPHMA. Simak spesifikasi dari masing-masing asbuton di bawah ini:
1. Asbuton B 5/20
Asbuton B 5/20 adalah aspal alam yang memiliki daya penetrasi 5% dan konsentrasi mineral bitumen 20%, sisanya adalah persentase mineral-mineral lain. Proses pembuatannya diawali dengan mengekstraksi bahan mentah dari tambang Kabungka, lalu aspal diolah dan digranulasi sampai menghasilkan granular yang lolos uji kualitas yang ada.
Dalam bidang konstruksi, biasanya asbuton B 5/20 berfungsi sebagai komponen aditif untuk meningkatkan kualitas aspal campuran. Jika aspal ini dicampur dengan aspal pen 60/70 di Asphalt Mixing Plant, fungsinya sama seperti aspal modifikasi.
2. Asbuton B 50/30
Jenis aspal alam buton selanjutnya adalah asbuton B 50/30. Aspal ini seringkali dijadikan substitusi atau pengganti jika tidak ada aspal pen 60/70. Speed asbuton ini memiliki penetrasi 50% dan konsentrasi mineral bitumen 30%.
Sama seperti asbuton 5/20, aspal ini juga mengandung mineral lainnya. Proses pembuatan aspal ini sama seperti proses pembuatan aspal sebelumnya, hanya saja aspal ini didapatkan dari tambang Lawele.
Asbuton ini dapat menghasilkan campuran aspal panas atau hot mix. Caranya dengan mencampur asbuton B 50/30 dengan aspal pen 60/70 di Asphalt Mixing Plant. Berbagai macam konstruksi juga menggunakan asbuton ini
Beberapa di antaranya adalah Campuran Panas Hampar Dingin (CPHMA), Lapis Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA) dan Butur Seal. Jika diolah sedemikian rupa, asbuton ini memiliki daya kekuatan yang setara dengan aspal pen 60/70.
3. Asbuton Pracampur
Asbuton pracampur mampu menghasilkan campuran beraspal panas yang sekokoh seperti Anda menggunakan aspal modifikasi. Dibandingkan kedua jenis asbuton sebelumnya, aspal ini lebih murni alias tidak terlalu mengandung banyak mineral halus.
Persentasenya adalah 90/10 di mana hanya 10% kandungan mineral halusnya. Sesuai dengan namanya, asbuton terbuat dengan cara mencampur aspal alam buton dengan aspal pen 60/70.
Mengingat kandungan aspalnya lebih murni, asbuton dapat langsung diolah di AMP tanpa aspal campuran lain.
4. Asbuton Kadar Bitumen Tinggi
Aspal dengan kadar bitumen tinggi ini umumnya digunakan sebagai bahan tambahan campuran aspal. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas aspal campuran tersebut.
Sebetulnya, asbuton kadar bitumen tinggi dihasilkan dari asbuton yang diproses sedemikian rupa sehingga memiliki tingkat kemurnian hampir setengahnya. Hasil pemurnian ini dinamakan asbuton semi ekstraksi.
Jika dicampur dengan aspal pen 60/70 di ketel AMP, asbuton kadar bitumen tinggi dapat menghasilkan hot mix seperti menggunakan aspal modifikasi.
5. Asbuton Murni
Selanjutnya adalah aspal buton murni. Anda bisa menebak kalau aspal satu ini tidak mengandung mineral lain sama sekali, atau dengan kata lain murni asbuton. Asbuton ini didapatkan dari tambang Lawele.
Setelah diekstraksi dari tambang, asbuton diproses berdasarkan spesifikasi tertentu. Akhirnya menghasilkan aspal pen 40/50 atau aspal pen 60/70. Aspal yang murni sepenuhnya ini umumnya digunakan untuk berbagai tipe konstruksi beraspal.
6. Aspal buton CPHMA
CPHMA adalah singkatan dari Cold Paving Hot Mix Asbuton. Jenis aspal terlahir ini banyak digunakan karena lebih praktis dan mudah digunakan. Anda bisa menjumpai aspal CPHMA dalam kemasan karung.
Selain memiliki masa simpan yang cukup lama, yakni sekitar 6 bulan, aspal ini dapat disimpan pada suhu ruang dan dapat digunakan secara langsung untuk konstruksi yang membutuhkan aspal.
Aspal ini diolah dengan campuran asbuton B 50/30 dan aspal modifikasi, lalu diproses dengan suhu tinggi. Beberapa pihak konsumen bahkan menggunakan aspal ini langsung dengan cara menghamparkan di jalan.
Usai mengenal jenis-jenis aspal buton, Anda mungkin penasaran, berapa harga asbuton? Mengutip situs Kompas, PT Buton Asphalt Indonesia (BAI) menjualnya dengan harga sekitar Rp1.700/kg alias Rp1,7 juta untuk satu ton. Harga asbuton berada di bawah harga aspal minyak, di mana harganya Rp5.500 per kilogram.
Aspal buton merupakan salah satu jenis aspal berdasarkan klasifikasi sumbernya. Aspal yang berasal dari tambang ini diolah sampai menghasilkan kualitas aspal yang tidak kalah berkualitas dengan aspal minyak.
Posting Komentar untuk "6 Jenis Aspal Buton dan Harga Terbaru Per Ton"