Cara menentukan harga jual adalah salah satu faktor kesuksesan dalam menjalani usaha. Ketika Anda mengerti kapan menaikkan atau menurunkan harga produk, maka bisnis yang dijalani dapat berkembang dan memberi laba besar.
Memperoleh penghasilan dan keuntungan tentu menjadi keinginan setiap orang yang sedang menjalani usaha, baik itu produk atau jasa. Penghasilan yang diperoleh diharapkan dapat menutup biaya yang telah dikeluarkan.
Deskripsi Harga Jual
Sebelum menuju cara menentukan harga jual, terlebih dahulu Anda harus mengetahui apa sebenarnya itu harga jual.
1. Pengertian Harga Jual
Harga jual dikatakan sebagai jumlah moneter yang dibebankan oleh unit usaha kepada pelanggan atau pembeli atas jasa atau barang yang diperdagangkan. Harga jual juga merupakan jumlah yang diperlukan untuk memperoleh sejumlah kombinasi suatu barang dan layanannya.
2. Metode Penentuan Harga Jual
Pada dasarnya, harga jual barang atau jasa ditentukan berdasarkan permintaan dan penawaran di pasar. Faktor lainnya ialah selera konsumen, jumlah pesaing, dan harga jual kompetitor. Karena itu, harga jual yang berdasarkan permintaan dan penawaran akan menyebabkan ketidakpastian biaya.
Dalam penentuan harga jual atau cara menentukan pricing, Anda dapat memakai empat metode berikut ini.
a. Penentuan Harga Jual Normal (Normal Pricing)
Umumnya, harga jual terbentuk atas dasar interaksi jumlah permintaan dan penawaran di pasar. Namun, manajemen butuh informasi untuk menghitung konsekuensi laba, sehingga butuh jaminan bahwa harga jual mampu menutup biaya penuh. Perhitungannya ialah sebagai berikut.
Harga Jual = Taksiran Biaya Penuh + Laba yang Diharapkan
Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan berikut ini.
- Pendekatan Full Costing, dengan perhitungan: Harga Jual = Biaya Produksi + Biaya Non Produksi + Laba yang Diharapkan. Dengan Mark-up = (Biaya Nonproduksi + Laba yang Diharapkan) / Biaya Produksi.
- Pendekatan Variable Costing, dengan perhitungan: Harga Jual = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba yang Diharapkan. Dengan %Mark-up = (Biaya Tetap + Laba yang Diharapkan) / Biaya Variabel x 100%.
Laba yang diharapkan dapat dihitung berdasarkan investasi untuk mengeluarkan produk. Estimasi laba wajar yang diharapkan butuh pertimbangan beberapa syarat berikut ini.
- Cost of Capital, yaitu biaya keluar untuk investasi perusahaan, dan besarnya dipengaruhi sebanyak aktiva yang ditanam dalam proses produksi.
- Risiko Bisnis, dimana semakin besar resikonya makan persentase pada Cost of Capital juga ikut membesar.
- Besar Capital Employed, yakni jumlah investasi yang ditambahkan dalam memproduksi dan memasarkan produk.
b. Penentuan Harga Jual dalam Type Contract
Penentuan ini merupakan kontrak pembuatan produk di mana pelanggan membeli dengan harga berdasarkan total biaya yang benar-benar dikeluarkan. Biaya penuh di masa lalu menjadi penentu harga jual.
c. Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan
Penelitian ini didasarkan pada Cost Plus Pricing, di mana cara menentukan harga jual adalah biaya penuh ditambah laba yang diharapkan. Metode ini umum dipakai oleh pengusaha bengkel, galangan kapal, serta perusahaan lain dengan jasa reparasi dengan suku cadang.
d. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus (Special Order Pricing)
Pesanan khusus yang dimaksud ialah pesanan yang diterima perusahaan di luar pesanan rutin atau regular. Pada kondisi seperti ini, hal-hal yang perlu menjadi pertimbangan adalah sebagai berikut:
- Pesanan reguler ialah pesanan yang menutup semua biaya tetap dalam tahun anggaran. Jika pihak perusahaan yakin biaya tetap seluruhnya tertutupi oleh pesanan reguler, maka pesanan khusus tidak wajib memberi kontribusi untuk menutup biaya tetap.
- Harga jual pesanan khusus harus di atas biaya variabel ditambah kenaikan biaya. Informasi ini menjadi dasar dalam menentukan harga jual. Bila harga yang diminta lebih besar dari biaya produksi dan pemasaran, maka pesanan khusus layak dipertimbangkan untuk diterima.
Baca juga: Contoh Perhitungan Break Even Point (BEP)
Cara Menentukan Harga Jual Makanan
Khususnya Anda yang hendak membuka bisnis katering atau kuliner, perlu pula mengetahui cara spesifik dalam menentukan harga jual makanan dan dagangan Anda untuk menghindari rugi di kemudian hari. Tiga cara berikut dapat Anda terapkan.
1. Hitung Biaya Produksi dan Distribusi dengan Merinci
Langkah ini menjadi awal dalam penentuan harga yang baik. Anda dapat memakai rumus Markup Pricing. Rumus ini tidak sulit, hanya menambahkan persentase dari pembelian bahan baku. Kalkulasi besaran modal dengan jeli. Perhitungannya adalah sebagai berikut.
Harga Jual = Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Markup)
2. Periksa Harga Dagangan Kompetitor
Ini bertujuan agar Anda memperoleh gambaran alasan milik kompetitor digemari. Mungkin karena harga jual; dipatok murah untuk mengundang pembeli sehingga potensi pasar menjadi lebih besar. Perlu diingat untuk melakukan analisis yang tak terlalu tinggi atau rendah agar hasilnya ideal.
3. Tentukan Banyak Keuntungan yang Diperoleh
Membuka usaha berarti mengincar keuntungan, termasuk dalam usaha kuliner dan catering. Harga jual dan besaran keuntungan dapat dihitung dengan margin pricing. Perhitungannya adalah sebagai berikut.
Margin = (Harga Jual - Harga Modal) / Harga Jual
Contoh Studi Kasus dalam Menentukan Harga Jual
Cara menentukan harga jual dengan ongkir ialah dengan menggunakan pendekatan Full Costing dan Variable Costing. Masukkan besar ongkos kirim ke dalam biaya produksi, lalu hitung harga jual dengan perhitungan rumus yang ada.
Mengangkat suatu kasus dalam menentukan harga jual memang begitu penting. Terkait harga modal, biaya beli, dan harga bahan baku, dua cara ini adalah contoh studi kasus dalam menentukan harga jual.
1. Harga Markup
Markup umumnya dihitung sebagai persentase dari biaya akuisisi produk. Biaya yang diperoleh bisa menjadi biaya membeli barang atau jasa atau biaya memproduksi. Misalnya, Anda memiliki usaha bakso dengan biaya seporsinya ialah Rp115.000.
Dengan menghitung seluruh biaya, bahan baku (mie, bakso, bumbu, rempah-rempah), biaya produksi (karyawan, listrik, gas, sewa tempat, risiko tidak laku), dengan laba yang diharapkan sebesar 25%, harga jual Anda adalah sebagai berikut.
Harga Jual = Rp15.000 + (R-15.000 x 25%) = Rp18.750.
2. Harga Margin
Margin berasal dari perbandingan harga jual dan harga modal. Harga ini umum dipakai, sebab Anda sudah tahu besar harga yang diinginkan. Namun, perhitungan margin tetap penting dalam membandingkan harga jual Anda agar dapat bersaing dengan kompetitor.
Sebagai contoh, Anda telah mendapatkan harga jual bakso sebesar Rp18.750 dengan biaya perolehan Rp15.000, maka perhitungannya adalah sebagai berikut.
Margin = (Rp18.750 - Rp15.000) / Rp18.750 = 0,2 atau 20%.
Cara menentukan harga jual menjadi salah satu faktor dalam membuahkan kesuksesan. Tidak hanya memperoleh perhatian dari pelanggan kompetitor, tetapi penentuan ideal dapat memberi laba kepada Anda.
Posting Komentar untuk "Cara Menentukan Harga Jual untuk Pebisnis Cerdas dan Cuan Terus!"