Dampak Bahaya Kebisingan Terhadap Kesehatan dan Sosial: Ini Cara Mengendalikannya

Kebisingan di tempat kerja atau Occupational Noise merupakan kondisi yang kurang nyaman di tempat kerja yang dapat menganggu fungsi pendengaran dan gangguan kesehatan lainnya. Kebisingan tersebut berasal dari kegiatan usaha dengan tingkat waktu tertentu yang menyebabkan tingkat konsentarasi pekerja mengalami penurunan. Dampak dari kebisingan ini dapat menimbilkan berbagai masalah, mulai dari masalah kesehatan, sosial, dan kualitas kinerja.

Kebisingan yang tidak terkendali dengan baik dapat membahayakan kemampuan auditorial seseorang, yaitu ketulian baik sementara maupun permanen. Selain itu, bahaya dari occupational noise ini juga menimbulkan dampak non-auditorial, seperti kelelahan kerja, terganggunya proses komunikasi, emosi yang naik turun di luar kontrol, hingga masalah kesehatan lainnya.

lingkungan kerja seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, ruang administrasi perusahaan, dan lain sebagainya.

Kebisingan intensitas rendah ini tidak menyebabkan dampak kerusakan pendengaran. Meskipun demikian perlu diwaspadai, karena dapat menyebabkan :
  • Mampu menurunkan performa kerja disebabkan karyawan kehilangan konsentrasi.
  • Menyebabkan stres dan gangguan kesehatan lainnya yang berujung pada kelelahan kerja, kegelisahan, emosi yang naik turun, sakit kepala, dan gangguan tidur.
  • Menybabkan timbulnya tinnitus atau bunyi denging di telinga yang sering muncul tiba-tiba. 

b. Bahaya kebisingan dengan intensitas tinggi terhadap masalah kesehatan, sosial, dan kualitas kerja
  • Menyebabkan terjadinya kerusakan pada indera pendengaran sehingga daya dengarnya menjadi menurun baik bersifat sementara maupun bersifat permanen atau ketulian. 
  • Secara fisiologi, kebisingan dengan intensitas tinggi dapat membahayakan kesehatan seperti : meningkatnya tekanan darah, tekanan jantung yang semakin tinggi sehingga meningkatkan risiko serangan jantung, dan menyebabkan gangguan pencernaan.
  • Menganggu konsenterasi di saat bekerja sehingga kualitas pekerjaan menurun. Hilangnya konsentrasi dalam melakukan aktivitas kerja dapat menimbulkan dampak yang besar berupa terjadinya kecelakaan kerja yang akan merugikan perusahaan baik kerugian finansial maupun non finansial. 
  • Apabila kebisingan dari suatu proses produksi menyebabkan kebisingan yang hebat, dapat menimbulkan reaksi emosional dari masyarakat, yang pada akhirnya menuntut agar kegiatan tersebut dihentikan.

Cara Mengendalikan Occupational Noise


Pengertian Ekonomi Hijau, Tujuan, Prinsip, dan Contohnya

Sedangkan berikut ini adalah tahapan yang bisa dilakukan untuk mengendalikan kebisingan di lingkungan kerja agar para karyawan terhindar dari bahaya kebisingan terhadap kesehatannya, yaitu:

1. Melakukan Survei dan Analisis Kebisingan

Kegiatan survei dan analisis dilakukan dengan cara mengukur kondisi lingkungan kerja apakah tingkat kebisingan telah melampui NAB. Pihak perusahaan juga harus menganalisis bagaimana pola kebisingan di tempat kerja dan mengevaluasi keluhan yang dirasakan oleh karyawannya.

Tak hanya itu, perusahaan juga perlu melakukan identifikasi jenis kebisingan, analisis intensitas dan frekuensi suara.

2. Mengendalikan Kebisingan dengan Bantuan Teknologi

Pertama yang dilakukan perusahaan adalah menentukan tingkat kebisingan suara yang dikehendaki, setelah itu mengupayakan penerapan teknis untuk mereduksinya. 

Teknologi pengendalian yang digunakan biasanya dengan:
  • Mengubah cara kerja, dari yang menimbulkan kebisingan menjadi berkurang suara kebisingannya;
  • Menggunakan pembatas ruangan atau penyekat dinding dan langit-langit yang kedap suara;
  • Mengisolasi mesin dan peralatan yang menjadi penyebab kebisingan;
  • Substitusi atau mengganti mesin dengan yang kurang bising;
  • Membuat pondasi mesin yang baik agar tidak ada sambungan yang goyang sehingga pengaruh bising dapat berkurang;
  • Melakikan odifikasi mesin atau proses, merawat atau mengkalibrasi mesin dan alat secara teratur dan periodik.


3. Penggunaan Alat Pelindung Telinga bagi Para Pekerja

Untuk menghindari bahaya atau dampak kebisingan terhadap kesehatan dapat digunakan alat pelindung telinga. Alat ini berguna untuk untuk mengurangi intesitas suara yang masuk ke dalam telinga para pekerja. 

Pekerja dapat memilih salah satu dari dua jenis alat pelindung telinga, yaitu sumbat telinga atau ear plug dan tutup telinga atau ear muff.



4. Melakukan Pemeriksaan Audiometri Terhadap Para Pekerja

Perusahaan melakukan pemeriksaan audiometri pada saat karyawan baru awal masuk kerja. Selanjutnya tetap dilakukan pemeriksaan secara periodik atau berkala pada pekerja yang terpapar. 

5. Melaksanakan Pelatihan dan Penyuluhan tentang Bahaya Kebisingan Terhadap Kesehatan

Perusahaan mengagendakan dan melakukan sosialisasi terkait dengan manfaat, cara pemakaian dan perawatan alat pelindung telinga, bahaya kebisingan di tempat kerja dan aspek lain yang berkaitan dengan occupational noise.

Sebagian orang menganggap kebisingan itu hal yang wajar, namun jika mereka tahu dampaknya bisa luar biasa jika dibiarkan mungkin akan mengubah cara berpikirnya dan akan lebih peduli terhadap bahaya kebisingan bagi kesehatan. 

Untuk menghindari permasalahan di atas perusahaan perlu melakukan upaya pengendalian terhadap kebisingan yang terjadi disertai dengan komitmen kuat dari semua stakeholder untuk melaksanakannya. 

Semoga penjelasan di atas membuka mata kita untuk lebih peduli terkait dengan occupational noise dan K3-nya.

Posting Komentar untuk "Dampak Bahaya Kebisingan Terhadap Kesehatan dan Sosial: Ini Cara Mengendalikannya"