Aspal merupakan bahan lapis konstruksi yang dimanfaatkan dalam pekerjaan perkerasan jalan. Aspal dapat membuat struktur jalan yang kuat sehingga mampu mendukung beban lalu lintas. Selain itu, aspal juga memberikan permukaan yang rata bagi pengendara yang berada di atasnya.
Ada beberapa jenis aspal yang biasa digunakan sebagai bahan utama perkerasan jalan, yaitu aspal alam, aspal keras, aspal cair, dan aspal modifikasi. Aspal yang bersifat viskoelastis sehingga mampu mengikat bahan-bahan pencampur perkerasan jalan yang lain. sangat cocok untuk dijadikan yaitu sifat untuk mencair pada suhu tinggi dan memadat pada suhu rendah.
Selengkapnya mengenai manfaat dan daerah penghasil aspal di Indonesia, dapat disimak pada penjelasan berikut ini.
Perbedaan Prime Coat dan Tack Coat: Ini Cara Menghitung Kebutuhan Volumenya
Jenis-Jenis Aspal Dan Fungsinya
Aspal dapat diklasifikasikan berdasarkan asal-muasalnya, yang terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Aspal Alam
Aspal alam adalah aspal yang berasal dari alam tanpa melewati serangkaian proses pengolahan. Di dunia ini terdapat tiga daerah penghasil aspal alam, yaitu:
- Di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, yang merupakan daerah penghasil aspal buton berbentuk batuan.
- Di Danau Pitch, Republik Trinidad, yang merupakan daerah penghasil aspal alam yang bersifat plastis..
- Di sekitar perairan Segitiga Bermuda, yang merupakan daerah penghasil aspal alam yang memiliki wujud murni, tanpa campuran mineral lain.
2. Aspal Buatan
Aspal buatan adalah aspal yang dihasilkan dari proses fraksi minyak bumi yang mana serangkaian proses pengolahan tersebut dilaksanakan di pabrik khusus pembuatan aspal.
Terdapat 3 jenis aspal buatan yang meliputi:
- Aspal keras, yaitu aspal buatan dengan tingkat kekerasan yang tinggi. Angka penetrasi yang dimiliki oleh aspal keras ini berkisar antara 60/80 sehingga memiliki properties dan kinerja sangat baik dengan struktur Rheology yang handal. Aspal keras umumnya dimanfaatkan untuk mendukung proyek pembangunan jalan. Manfaat lain dari jenis aspal buatan ini adalah sebagai bahan pembuatan asphalt cement.
- Aspal cair, yaitu aspal buatan berwujud cair yang biasanya dimanfaatkan sebagai pengikat bahan bangunan, lapis resap pengikat (prime coat), dan juga lapis pengikat (tack coat). Tipe aspal cair yang digunakan sebagai lapis resap pengikat (prime coat) adalah aspal tipe MC-30, MC-70, atau MC-250. Sedangkan tipe aspal cair yang dapat digunakan sebagai lapis pengikat (tack coat) antara lain RC-70 atau RC-250.
- Aspal emulsi, yaitu aspal buatan yang berasal dari aspal keras yang di-dispersikan ke dalam air atau aspal cair yang dikeraskan memakai bahan pengemulsi. Keunggulan dari aspal emulsi adalah mudah digunakan, memiliki daya ikat yang baik, dan tahan terhadap cuaca ekstrim. Berdasarkan produk hasil dari pembuatan aspal emulsi ini dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Kationik, yaitu aspal emulsi asam yang mengandung muatan listrik positif;
- Anionik, yaitu aspal emulsi alkali yang tidak bermuatan listrik.
- Non-ionik, yaitu aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi sehingga aspal ini tidak menghantarkan listrik.
Dalam pembangunan proyek, penggunaan jenis aspal harus berdasarkan prosedur yang telah ditentukan sehingga produk jalan yang dihasilkan tidak menimbulkan retak-retak.
Sebagai informasi tambahan biasanya proyek perkerasan jalan menggunakan dua Jenis aspal, yaitu aspal drum dan aspal curah. Aspal curah berbentuk cairan, sedangkan aspal drum biasanya berisi sekitar 170 -180 kg, yang tampak seperti pada gambar di bawah ini:
ekonomi hijau dalam proyek perkerasan jalan atau program pembangunan infrastruktur lainnya tentu perlu menjadi prioritas. Jangan lupa untuk bijak dalam menggunakan sumber daya alam yang satu ini.
Posting Komentar untuk "Manfaat Aspal, Jenis, dan Daerah Penghasilnya di Indonesia"