Teori Struktur Modal Perusahaan, Jenis, dan Komponennya

Jika mendengar atau membaca kata "modal", apa yang pertama terlintas di pikiran Anda? Apakah "uang"? Ya, kata modal memang identik dengan uang. Struktur modal perusahaan sendiri merupakan salah satu istilah umum dalam dunia bisnis yang erat hubungannya dengan posisi keuangan dari suatu perusahaan / tempat usaha.

Jika Anda sedang berencana untuk membuka sebuah tempat usaha sendiri, maka berbagai pengetahuan seputar dunia bisnis sangat penting untuk diketahui termasuk soal struktur modal atau biasa disebut juga dengan istilah capital structure. Berikut informasi selengkapnya. 



Pengertian Struktur Modal


Menurut sejumlah sumber yang ada, apa ada beberapa definisi dari struktur  modal perusahaan yang sedikit berbeda namun inti dari semuanya adalah sama yaitu seperti berikut: 

  • Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh I. M. Pandey yang merupakan seorang ahli keuangan, definisi dari struktur modal mengacu pada sumber dana perusahaan dalam jangka panjang seperti modal saham preferensi, surat utang, modal saham ekuitas, utang jangka panjang, dan surplus.
  • Namun menurut ahli keuangan lain yakni John J. Hampton, definisi dari struktur modal adalah kombinasi antara ekuitas dan efek utang yang pada akhirnya menjadi pembiayaan aset perusahaan.
  • Ada juga sumber berbeda yang menyebutkan bahwa struktur modal adalah perbandingan antara modal asing (utang jangka panjang / pendek) dengan modal milik sendiri (milik perusahaan).


Teori Struktur Modal

Struktur modal tidak dilaksanakan perusahaan dengan cara yang sembarangan namun dengan landasan teori yang terdiri dari lima jenis berikut ini:


1. Teori Pendekatan Tradisional 

Teori pertama menyatakan bahwa struktur modal memiliki pengaruh cukup besar pada nilai sebuah perusahaan, jadi capital structure ini bisa berubah seiring waktu agar perusahaan memiliki nilai yang bagus dan optimal.

2. Teori Trade-Off

Teori kedua ini memasukkan sejumlah faktor dalam menentukan capital structure seperti biaya keagenan, pajak, dan / atau kesulitan keuangan. Namun di saat yang sama, teori ini juga tidak boleh mengabaikan efisiensi pasar dan asumsi symmetric information. 

Intinya, pemilik bisnis harus bisa memikirkan cara paling tepat untuk meminimalkan pajak dan kesulitan lain yang ada keuangan.

3. Teori Pendekatan Modigliani dan Miller

Sesuai namanya, teori ini dicetuskan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani. Teori ini dibagi lagi menjadi dua yakni teori dengan dan tanpa pajak. Teori dengan pajak memberikan pernyataan bahwa struktur modal perusahaan tidak bersifat relevan dengan nilai perusahaan dan tidak ada biaya kebangkrutan. 

Sementara untuk teori yang dengan pajak, menekankan bahwa pajak untuk pemerintah masuk ke dalam kategori pengeluaran kas perusahaan yang harus bisa dihemat dengan cara paling tepat.

4. Teori Pecking Order

Inti dari teori ini adalah semakin tinggi keuntungan yang didapat perusahaan, maka jumlah utang akan semakin sedikit.

5. Teori Asimetri Informasi dan Signaling

Teori ini menyatakan bahwa berbagai pihak ketiga yang memiliki hubungan dengan sebuah perusahaan tidak boleh mendapat informasi mengenai resiko / kelemahan perusahaan. 

Jadi orang / tim yang berhubungan dengan pihak ketiga ini hanya perlu memastikan bahwa prospek kerja sama keduanya berjalan sesuai kontrak dan mendapat hasil maksimal tapi tidak boleh berbagai terlalu banyak informasi perusahaan yang bersifat rahasia.

Perbedaan Struktur Modal dan Nilai Perusahaan



Sebagian orang mengartikan bahwa struktur modal sama dengan nilai perusahaan. Padahal keduanya jelas berbeda. Definisi dari struktur modal sudah Anda ketahui pada penjelasan di atas tadi. Sedangkan definisi dari nilai perusahaan adalah skor dari sebuah perusahaan yang mendapat modal asing atau lokal. 

Skor perusahaan diperoleh karena sejumlah hal yang ikut membangun perusahaan itu dari sejak berdiri sampai saat ini. Jadi skor perusahaan yang bagus bukan hanya karena jumlah penghasilan atau aset yang dimilikinya tapi juga karena sejumlah hal berikut:

  • Neraca keuangan
  • Nilai saham perusahaan di BEI
  • Kemampuan dari perusahaan itu sendiri dalam menjalankan usahanya termasuk seberapa cepat perusahaan berkembang.
  • Akuntansi perusahaan terkait laba dan rugi.
  • Seluruh aset yang dimiliki perusahaan yang sudah dikurangi dengan utang / berbagai tanggungan.


Bagaimana Struktur Modal Perusahaan Domestik dan Perusahaan Multinasional

Perusahaan domestik atau lokal adalah perusahaan yang hanya beroperasi di satu negara. Sedangkan perusahaan multinasional memiliki kegiatan bisnis di lebih dari satu negara dalam bentuk cabang-cabang perusahaan. 

Kedua jenis perusahaan ini memperoleh modal / sumber dana dengan cara dan dalam skala yang jelas berbeda. Perusahaan multinasional mendapatkan modal dari banyak negara yang menjadi tempat dari cabang-cabang perusahaan tersebut.

Sedangkan skala modal dari perusahaan domestik tentunya lebih kecil karena wilayahnya hanya dari satu negara. Namun, meski keduanya mendapat modal dan dengan skala berbeda, ternyata struktur modal yang digunakan tidak memiliki perbedaan, sehingga tidak perlu menerapkan regresi linear berganda.

Jenis / Pembagian Struktur Modal

Berdasarkan sifatnya, jenis-jenis dari struktur modal perusahaan dibedakan menjadi dua dengan masing-masing penjelasannya seperti berikut:

  • Modal tetap: modal ini bisa digunakan oleh perusahaan hingga berkali-kali untuk proses produksi barang / jasa.
  • Modal lancar: kebalikan dari modal tetap, modal lancar hanya dapat digunakan oleh perusahaan satu kali saja untuk proses produksi.

Komponen Struktur Modal

Berdasarkan definisi dari struktur modal pada penjelasan sebelumnya tadi, bisa dikatakan bahwa komponen dari struktur modal perusahaan ini terdiri dari dua hal berikut:

1. Modal Asing

Modal asing ini disebut juga dengan utang, yang sifatnya adalah sementara hingga utang tersebut lunas dan asalnya adalah dari luar perusahaan misalnya utang ke bank atau mitra kerja lainnya. 

Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk mengambil modal asing, maka berbagai hal harus dipertimbangkan termasuk jumlah utang, akan digunakan untuk apa, bagaimana cara mengembalikannya, berapa lama waktu mengembalikannya, dsb. 

Modal asing ini selanjutnya dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu utang jangka panjang, jangka pendek, dan jangka menengah.

2. Modal Sendiri / Ekuitas

Modal ini bersumber dari pemilik perusahaan yang ditanam ke perusahaannya dalam jangka waktu yang biasanya lama tapi tidak bisa dipastikan berapa lama. Selanjutnya modal sendiri ini dibagi menjadi beberapa jenis yang terdiri dari modal saham, laba ditahan, dan dana cadangan.

Pagi para pebisnis pemula, struktur modal memang cukup rumit untuk dipelajari dan apalagi diterapkan. Namun jika menguasainya dengan baik, maka keberlangsungan hidup perusahaan juga akan lebih baik bahkan bisa sukses dalam jangka waktu yang lama.

Posting Komentar untuk "Teori Struktur Modal Perusahaan, Jenis, dan Komponennya"